SALAH SATU UPAYA YANG DILAKUKAN UNTUK MENCEGAH ANEMIA ADALAH
Salah satu upaya yang dilakukan untuk mencegah anemia
adalah?
A. tidur sepanjang siang dan sore hari
B. membersihkan makanan saat sebelum dibuat
C. makan makanan yang pedas
D. makan makanan yang kaya zat besi
Penjelasan Masalah
Mekanisme peredaran darah adalah mekanisme yang atur
transportasi darah yang dibutuhkan oleh badan untuk mendukung keberlangsungan
hidup manusia. Mekanisme peredaran darah mempunyai peran untuk salurkan
oksigen, gizi, dan beragam zat penting dari jantung ke semua kumpulan sel
tubuh. Organ dalam tubuh manusia yang berperanan dalam pengiriman darah ialah
jantung, pembuluh darah, dan darah. Saat organ dalam mekanisme peredaran darah
alami masalah, maka menghalangi pendistribusian beragam zat penting ke semua badan
dan akan mengakibatkan penyakit yang bisa serang badan manusia. Berikut
sejumlah tipe penyakit yang bisa serang mekanisme peredaran darah manusia.
SALAH SATU UPAYA YANG DILAKUKAN UNTUK
MENCEGAH ANEMIA ADALAH
Anemia : masalah mekanisme peredaran darah karena minimnya
sel darah merah pada tubuh.
Hipotensi atau tekanan darah rendah : masalah mekanisme
peredaran darah karena pengurangan tekanan darah.
Hipertensi atau tekanan darah tinggi : masalah mekanisme
peredaran darah yang disebabkan karena persempitan pembuluh darah, hingga
tekanan darah jadi naik.
Jantung koroner : masalah pada jantung yang disebabkan
karena penimbunan lemak darah (cholesterol) pada arteri koronaria.
Stroke : masalah mekanisme peredaran darah yang disebabkan
karena penyumbatan atau pecahnya pembuluh darah.
Varises : masalah pada pembuluh darah vena hingga pembuluh
darah alami perluasan.
Dari keterangan di atas, bisa diketahui jika anemia adalah
salah satunya penyakit yang bisa serang mekanisme peredaran darah manusia.
Karena minimnya sel darah merah pada pasien anemia, karena itu bisa mengakibatkan
badan seorang berasa lemas, muka pucat, dan kepala pusing. Oleh karenanya,
usaha yang bisa dilaksanakan untuk menghambat seorang diserang anemia ialah
dengan berolahraga yang teratur, beristirahat cukup, dan banyak konsumsi sayur
kaya kandungan zat besi dan vitamin C sebagai bahan pembentuk hemoglobin.
Berikut tambahan informasi artikel terkait dengan Anemia:
Anemia ialah sesuatu kondisi di mana jumlah sel darah merah
atau kandungan hemoglobin (Hb) pada darah lebih rendah dibanding nilai normal
untuk barisan orang menurut usia dan tipe kelamin. Ke orang sehat butir-butir
darah merah memiliki kandungan hemoglobin, yakni sel darah merah yang bekerja
untuk bawa oksigen dan zat nutrisi lain seperti mineral dan vitamin ke otak dan
ke kumpulan sel tubuh. Kandungan Hb normal pada lelaki dan wanita ada
ketidaksamaan. Kandungan Hb untuk pria anemia yakni kurang dari 13,5 g/dl, dan
kandungan Hb pada wanita kurang dari 12 g/dl.1,2 Anemia bisa memunculkan
gejala-gejala medis.
SALAH SATU UPAYA YANG DILAKUKAN UNTUK
MENCEGAH ANEMIA ADALAH
Tanda-tanda medis anemia bisa berbentuk lemas, kurang kuat,
pusing, mata berkunang-kunang, dan muka pucat. Faktor yang bisa mengakibatkan
anemia ialah pendarahan luar biasa, minimnya zat besi pada tubuh, kekurangan
asam folat, kurangnya vitamin B12 dan C, penyakit malaria, infeksi cacing, leukemia,
penyakit akut, status nutrisi, lama waktunya menstruasi, tingkat pendidikan
orangtua, tingkat pengetahuan, dan tingkat ekonomi.2,3
Anemia adalah permasalahan nutrisi di dunia. Berdasar
laporan World Health Organization/WHO mengatakan jika lebih dari 30% atau 2
milyar orang di dunia dengan status anemia.4 Kebiasaan anemia di Indonesia,
yakni 21,7% dengan pasien anemia berusia 5-14 tahun sejumlah 26,4% dan 57%
berusia 15-24 tahun.5 Data itu memperlihatkan jika anemia adalah permasalahan
nutrisi yang kerap dirasakan oleh remaja.
Remaja adalah peralihan dari saat kanak-kanak ke saat dewasa
yang diikuti beberapa peralihan biologis, kognitif, dan emosional. Karena itu,
saat remaja ialah saat lebih banyak memerlukan energi dan memerlukan gizi 2x
lipat pada periode perkembangan dibanding beberapa tahun lainnya. 1,6 Umur
remaja dipisah jadi dua masa, yakni masa saat puber pada umur 12-18 tahun yang
terdiri dari saat prapubertas, saat pubertas umur 14-16 tahun, dan saat
terakhir pubertas umur 17-18 tahun dan masa remaja adoleses pada umur 19-21
tahun.2 Berdasar data Riskesdas, kebiasaan anemia defisiensi besi
SALAH SATU UPAYA YANG DILAKUKAN UNTUK
MENCEGAH ANEMIA ADALAH
banyak diketemukan pada remaja wanita sejumlah 22.7 %, dan
anemia defisiensi besi pada remaja lelaki sejumlah 12.4 %.7
Remaja putri lebih berefek menanggung derita anemia
dibanding remaja putra tiap bulannya alami menstruasi, kerap kali jaga
performa, ingin memperoleh badan bagus hingga berdiet dan kurangi makan. Skema
menstruasi yang tidak normal bisa mengakibatkan anemia karena terjadi
pengeluaran darah yang berlebihan, hingga hemoglobin yang terdapat pada darah
ikut juga kebuang.8,9 Hal itu ditunjukkan dari riset di MTs Ma'Arif Nyatnyono
Kabupaten Semarang (p=0,002) mengatakan jika informan yang memiliki skema
menstruasi tidak bagus condong 5,7 kali semakin lebih besar alami anemia
dibanding informan yang memiliki skema menstruasi baik. Remaja putri umumnya
benar-benar memerhatikan bentuk badan hingga kerap lakukan diet untuk mendapat
bentuk badan yang bagus.
SALAH SATU UPAYA YANG DILAKUKAN UNTUK
MENCEGAH ANEMIA ADALAH
Diet yang imbang hasilkan kecukupan konsumsi zat nutrisi
tapi remaja putri kerap berdiet secara kurang betul seperti lakukan
larangan-pantangan, kurangi frekwensi dan batasi makan untuk menghambat
kegemukan hingga mengakibatkan masalah perkembangan dan kekurangan zat nutrisi
yang diperlukan badan termasuk zat besi.2,11 Zat besi adalah bagian utama
hemoglobin. Riset pada remaja putri di Bekasi didapat data jika status nutrisi
berkorelasi positif dengan fokus hemoglobin, maknanya makin jelek status
nutrisi seorang karena itu makin rendah kandungan Hb di dalam darah.12
Status nutrisi remaja yang kurang atau berlebihan adalah
permasalahan nutrisi remaja yang karena sikap mengonsumsi makanan yang keliru,
yakni kesetimbangan di antara konsumsi gizi dengan kecukupan gizi yang
disarankan. Status nutrisi kurang terjadi jika badan kekurangan beberapa zat
nutrisi fundamental dan kebalikannya bila badan kelebihan zat nutrisi karena
itu remaja akan menanggung derita nutrisi lebih dan kegemukan.13 Disamping itu,
bertambahnya kegiatan sekolah atau beragam kegiatan organisasi dan
ekstrakurikuler yang lebih tinggi pada remaja akan memengaruhi rutinitas
makannya.
Rutinitas makan yang bagus, yakni frekwensi makan 3x satu
hari dengan kurun waktu makan yang nyaris sama di dalam satu hari, dan
ditambahkan dua camilan jatah kecil yang sehat. 14 Skema mengonsumsi makanan
yang kerap tidak teratur, kerap jajan, kerap tidak makan pagi, dan benar-benar
tidak makan siang. Keadaan itu, ditambahkan dengan rutinitas konsumsi minuman
yang menghalangi absorbsi zat besi akan memengaruhi kandungan hemoglobin.
Mudah-mudahan berguna.